Selasa, 18 November 2014

Sejarah Berdirinya PERWAKOS

Persatuan Waria Kota Surabaya disingkat PERWAKOS adalah sebuah perkumpulan yang didirikan berawal dari keprihatinan atas nasib waria di Surabaya. Sebagian besar waria di Surabaya tidak memiliki pekerjaan tetap serta taraf hidup mereka sangat miskin. 80% waria bekerja sebagai pekerja seks. Untuk mengayomi waria-waria yang ada di Kota Surabaya, maka dibentuklah PERWAKOS. Awalnya tujuan Perwakos hanya untuk melindungi waria-waria anggota Perwakos dari razia yang sering dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya dan Pihak Kepolisian Surabaya. Namun kemudian pada tahun 1984, Wali Kota Surabaya Bpk. Purnomo Kasidi memberikan fasilitas mangkal untuk waria-waria Surabaya di Jl. Irian Barat Surabaya dan sebuah rumah singgah di Jl. Karang Asem Gg.II No.9 Surabaya bernama GRIYA CANDRA KENCANA sebagai pusat kegiatan waria Surabaya.


Perwakos didirikan pada tanggal 13 November 1978 di Surabaya oleh Pangky Kenthut sebagai Ketua Pertama dan disahkan dihadapan notaries M.M Lomanto S.H No. 46. Pada tanggal 22 Agustus 2003 Struktur organisasi diperbaharui dan disahkan oleh Notaries Ranti Nursukma H., S.H. No. 7 dengan Ketua Yayuk Maturipva. Setelah 10 Tahun menjabat, maka pada tanggal 26 Februari 2013 diperbaharui lagi struktur dari organisasi menjadi yayasan dengan disahkan oleh notaries Eva Fitri Sagitarina, SH dan berubah nama menjadi yayasan ekspresi warna surabaya dan dipilih juga Ketua Baru yaitu Sonya Vanessa.

Saat ini Yayasan Ekspresi Warna Surabaya atau PERWAKOS, berkantor di Jalan Banyu Urip Kidul Gang IA No. 7 Surabaya, Telp/Faks. (031) 5613127, Email : perwakos2002@yahoo.com



Pada perkembangannya kegiatan Perwakos tidak hanya sekedar melakukan pengayoman pada waria yang terkena razia namun juga pemberdayaan bagi kaum waria supaya tidak terlantar di jalanan dan menjadi duta kesenian yang biasa menghibur warga Surabaya. Seiring dengan berjalannya waktu dan munculnya fenomena HIV/AIDS yang banyak menumbangkan kaum waria. Perwakos mulai fokus juga pada isu kesehatan pada tahun 1988 hingga sekarang. Ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dari berbagai pihak. Untuk itu, Perwakos mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan dan pengelolaan secara intensif dan profesional.  

Visi : Terwujudnya penghargaan, pemenuhan, dan kesetaraan HAM pada semua warga negara Indonesia yang berdaya, bermartabat, taqwa, berkesadaran kritis, sehat jasmani dan rohani.

Misi :
1. Meningkatkan kemandirian lembaga, personil lembaga dan kelompok dampingan melalui peningkatan kapsitas.
2.      Melakukan advokasi kebijakan dan isu-isu HAM
3.      Melakukan pendidikan kritis.
4.      Melakukan pendidikan dan peningkatan derajad kesehatan.
5.  Memfasilitasi berkembangnya kesenian untuk mengekspresikan dan mempromosikan potensi budaya





Salam Hangat,
PERWAKOS